Selasa, 07 Oktober 2014

Cara Menanam Cabe Dalam Pot Dengan Pola Organik

Cara Menanam Cabe Dalam Pot Dengan Pola Organik - Pola tanam organik tidak hanya digunakan pada lahan yang luas, dengan menggunakan media pot atau polybag juga menanam cabe sangat bisa dilakukan dan mendapatkan hasil yang optimal.

Sedangkan pola tanam organik, saat ini banyak digalakan, dikarenakan kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meninggi terutama pola hidup organik. Untuk itu, potensi menanam cabe dengan pola organik akan jauh lebih berpotensi dibandingkan dengan pola tanam biasa.



Yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari penanaman cabe dalam polybag, sehingga akan menentukan pola tanam, diantaranya adalah jika penanaman cabe hanya sebatas konsumsi pribadi maka penanaman dibatasi jumlahnya sehingga biaya perawatan tidak membengkak. Selain itu, tidak usah melihat atau membaca pasar.

Namun jika akan melakukan budidaya cabe dalam pot atau polybag maka lakukan riset pasar terlebih dahulu, atau membaca kalender tanam yang baik sehingga akan mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Cara Menanam Cabe Dalam Pot atau Polybag
Berikut ini adalah panduan bagaimana cara menanam cabe dalam pot atau dalam polybag dengan menggunakan pola tanam organik, yang sebenarnya pada dasarnya sama saja seperti pola tanam konvensional. Baca: Cara Budidaya Cabai Merah

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan dalam menanam cabe dalam pot atau polybag, diantaranya adalah:

  • Menentukan terlebih dahulu tujuan penanaman, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
  • Menyiapkan pot atau polybag sebagai media tanam
  • Menyiapkan pupuk organik
Proses Pengolahan Tanah

Sebelum melakukan penanam, lakukan pengolahan tanah terlebih dahulu, siapkan tanah yang kemudian dicampur dengan pupuk kompos organik dengan merata komposisi nya adalah 1:1 yaitu perbandingan antara tanah yang akan digunakan dan pupuk kompos organik.

Masukan kedalam pot/polybag dan sisakan ruang diatas sekitar 20 persen. Kemudian diamkan selama 4-5 hari dan jangan ditanami langsung.

Selain itu, untuk menjaga sirkulasi udara dan air dalam media, sebaiknya isi dasar pot atau polybag dengan menggunakan batu apung atau kerikil. Yang jelas jangan teralu padat.

Proses Penanaman

Lakukan pemilihan benih yang baik, yang tidak cacat, tentunya berasal dari bibit organik. Lakukan penanaman dengan langsung tanpa penyemaian terlebih dahulu. beri sedikit lubang pada tanah, namun jangan terlalu dalam, kemudian masukan benih 3-5 biji dalam satu pot.

Kemudian siram menggunakan air dengan hati-hati agar, siram secukupnya, Biasanya tanaman akan mulai berkecambah pada usia 5-10 hari setelah masa tanam.

Proses Perawatan

Lakukan Pemupukan susulan dengan  menggunakan pupuk cair organik atau pupuk daun ketika tanaman berusia 15 - 20 hst. Kemudian lakukan juga penyiangan, karena meskipun dalam pot, gulma atau tumbuhan pengganggu tetap ada. 

Penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

Proses Pemanenan.

Panen Cabe Organik dalam Pot biasanya dilakukan 90 - 120 hari setelah tanam, namun ini ditentukan juga oleh jenis varietas cabe yang ditanam. 
  


Cara Memelihara Dan Ternak Ikan Louhan

Cara Memelihara Dan Ternak Ikan Louhan - Ikan Louhan beberapa tahun kebelakang di Indonesia sempat ramai, banyak pecinta ikan hias memelihara ikan ini, Louhan memiliki daya tarik pada warna, bentuk dan karakteristiknya, oleh karena itu Louhan yang memiliki bentuk unik dan paduan warna sisik yang menarik dihargai dengan mahal. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ikan ini adalah ikan pembawa keberuntungan. 



Ikan Louhan (bahasa china) yaitu Lou Han, berasal dari keluarga Cichlidae, kemudian melakukan perkawinan dengan beberapa ikan se famili, dan akhirnya muncul spesies Louhan yang kaya dengan waran dan bentuk sangat unik.


  • Jenis-jenis Ikan Louhan

Menurut beberapa sumber di internet ada beberapa jenis ikan louhan yang banyak dipelihara oleh pecinta ikan hias, diantaranya adalah : 
  • Chinwa
  • Cencu
  • Fly Marking
  • Golden Best
  • Classic
  • Free head

  • Karekteristik Ikan Louhan
Ikan Louhan memiliki karakteristik diantaranya adalah:


  • Ikan Louhan memiliki warna yang variatif dan memiliki warna yang cerah, jadi ikan Louhan yang baik adalah berwarna cerah.
  • Ikan Louhan memiliki bintik hitam pada kulitnya, atau juga berbentuk garis memanjang dari badan nya. biasanya ditengah badan atau lebih kebelakang dekat ekor, ada yang menilai juga sebagain orang ikan yang baik adalah dari bentuk, warna dan kecerahan titik hitam tersebut.
  • Ikan Louhan memiliki benjolan pada  kepala ikan, sebagian orang mengatakan bahwa semakin besar benjolan pada kepala ikan maka ikan akan semakin bagus, namun sebenarnya tidak demikian, yang baik adalah benjolan yang proporsional, artinya, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun disesuaikan dengan bentuk tubuh yang dimiliki oleh ikan.
  • Ikan ini memiliki sirif dan ekor yang menarik, yang bagus adalah ikan dengan sirif dan ekor yang utuh dan tidak cacat. 


  • Cara Memelihara Ikan Louhan
Berikut ini beberapa tips memelihara dan merawat ikan Louhan agar ikan tetap menarik dan selalu memiliki warna yang cerah, lincah dan pertumbuhannya stabil sehingga akan membentuk benjolan pada kepala ikan. 

1. Pemilihan Aquarium
  • Pemelihan aquarium cukup penting, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah:
  • Pemilihan bentuk, warna dan pencahayaan akan sangat berpengaruh pada kesehatan ikan, kecerahan kelincahan ikan.
  • Sesuakan aquarium dengan ukuran ikan, jangan terlalu sempit atau terlalu besar, jika memiliki Louhan yang banyak sebaikanya diperhitungkan gerakan ikan.
  • Gunakan alat sirkulasi udara (airator) yang baik, dan alat penyaringan (filter) yang baik, lakukan penggantian secara rutin. 
  • Siapkan alat pembersih akuarium, termasuk saringan. 

2. Pemberian makanan

Lakukan pemberian makanan secara rutin, makanan bisa berupa cacing rambut, udang tawarm cacing tanah, selain itu bisa juga menggunakan pelet ikan, namun hal ini harus dibiasakan sejak ikan masih kecil

  • Cara Budidaya/Ternak Ikan Louhan 

Budidaya ikan Louhan akan sangat mudah sekali, jika kita sudah terbiasa merawat dan memeliharanya, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita akan membudidayakan ikan louhan. Diantaranya adalah :
  • Lakukan riset pasar terlebih dahulu, ikan louhan jenis apa dan dengan karakteristik seperti apa yang laku dipasaran.
  • Lakukan pemilihan bibit yang sehat, jangan terlalu kecil ataupun terlalu besar, kemudian usahakan membeli dengan harga yang murah.
  • Membuat beberapa tingkatan akuarium, dari yang kecil hingga yang berukuran siap jual, ukuran kecil bisa berbentuk akuarium petak dengan satu airator untuk banyak aquarium.

Sekian tips cara budidaya ikan lohan. salam pertanian...

Baca juga tips lain: 


Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Dengan Mudah

Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Dengan Mudah - Pupuk Kompos merupakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti jerami, dedaunan, dan kotoran hewan yang mengalami proses dekomposisi atau pelapukan terlebih dahulu. Cara Pembuatan pupuk organik sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri dirumah. langsung aja siapkan bahan bahannya.

Bahan-bahan Pupuk Organik

1.     Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg)
2.     Jerami yang dicacah terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya)
3.  Arang Sekam (secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi menjadi abu. lihat proses pembuatan arang sekam
4.     Air (20 liter)
5.     EM4 (5 sendok makan)
6.     Gula pasir (5 sendok makan)
7.     Bubuk gergaji atau bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya.




Alat-alat yang diperlukan

1.     Sekop
2.     Cangkul
3.     Sarung tangan
4.     karung goni

Cara Pembuatan Pupuk Kompos Organik

1.   Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung dan tidak kena hujan jika terjadi hujan.
2.     Larutkan EM4 dan gula kedalam air. 
3.     Lapisan pertama, Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk hingga merata, setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah dilarutkan dalam air) tadi secukupnya aduk hingga merata.
4.     Lapisan Kedua Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik lainnya hingga merata kemudian siramkan dekomoser tadi.
5.     Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan menggunakan karung goni dan jerami.
6.     Hari Kedua aduk adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat.
7.     Lakukan monitoring setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum siap dipakai. aduk setiap melakukan monitoring.
8.     Biasanya hari ke empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda jika bisa menahan panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai. 

Demikian lah cara membuat pupuk kandang, atau pupuk kompos organik yang saya pelajari sewaktu saya penelitian pertanian organi

Cara Budidaya Sawi Organik

Tanaman Caisin atau lebih dikenal dengan sawi hijau (Brassica sinensis. L) merupakan jenis tanaman sayuran yang dapat ditanam disepanjang musim dan dapat hidup diberbagai tempat dataran rendah ataupun dataran tinggi. Bisa dibudidayakan di ketinggian antara 5-1200 mdpl. Perlu diperhatikan, meskipun hidup diberbagai tempat, namun kebutuhan air tanaman ini harus tercukupi.



Untuk mendapatkan hasil yang baik, lakukan beberapa tahapan ini:


Cara Budidaya Sawi Yang Baik agar hasil optimal

A. Pra Tanam

  • Pembenihan 

Pembenihan sangat penting dalam budidaya tanaman, jenis tanaman apapun itu, karena dengan pembenihan yang baik maka akan mendapatkan asil panen yang baik, untuk tanaman sawi dalam 1 hektare lahan membutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram. Benih dapat dibeli ditoko benih berkualitas, cari benih yang bersertifikat dan bermerek agar bisa terpantau batas kadaluarsa benih, karena bukan tidak mungkin benih yang sudah melebihi batas waktu akan rusak, perhatikan dengan seksama kemasan benih.

  • Pengolahan Tanah

Pengolahan lahan dilakukan untuk proses penggemburan tanah agar tanah menjadi subur dan mudah ditanami, selain itu agar proses drainase yang dibutuhkan tanaman berjalan sesuai yang dibutuhkan tanaman. Penggemburan tanah dengan mencangkul juga bermanffaat untuk memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara yang baik, dan mempermudah dalam pemberian pupuk organik yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.

Cangkul tanah dengan kedalaman 30 cm, kemudian bolak-balikan secara merata, setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau pupuk kompos sebar dalam seluas 1 hektar lahan gunakan 10 ton pupuk kandang, aduk hingga meratadisetiap permukaan lahan kemudian diamkan selama 2-3 hari agar proses penggemburan tanah terjadi>

B. Proses Tanam

  • Persemaian

Persemaian dilakukan agar bibit yang ditanam kuat secara struktur tanaman terlebih dahulu, sehingga dalam proses penanaman akar sudah kuat dan tanaman tumbuh dengan merata. Lakukan persemaian di rumah bibit dengan menggunakan bambu serta diberi atap berupa plastik, ini dimaksudkan agar tanaman terlindung dari hujan namun tetap terkena sinar matahari. lakukan pemupukan dengan teratur pada persemaian agar nutrisi yang dibutuhkan bibt tetap terpenuhi.

  • Penanaman

lakukan penanaman diatas bedengan dengan lebar 120 cm dan dengan panjang yang disesuaikan dengan luas lahan, sedangkan untuk tinggi bedegan yaitu antara 20-30 cm kemudian paritnya dengan panjang 30 cm. Dalam penanaman perhatikan jarak tanam dalam bedengan yaitu 30x30 cm atau 40x40 cm disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki, Sebelum menanam lakukan sortir bibit terlebih dahulu, bibit yang segar dan tidak terdapat cacat yang layak untuk ditanam dan dipindahkan ke bedengan lahan.

C. Pemeliharaan

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi musim terlebih dahulu, jika musim hujan maka lakukan penyraman secukupnya dan dikurangi intensitasnya, kemudian jika musim kemarau maka lakukan penyiraman secara intens, lakukan 2 kali sehari yakni, pagi dan sore hari.

  • Penjarangan, penyulaman dan penyiangan

penjarangan dilakukan agar tanaman tidak terlalu rapat sehingga akan berakibat pada lambatnya pertumbuhan tanaman, kemudian lakukan juga penyulaman dengan mengontrol tanaman, jika terdapat tanaman yang rusak dan terkena penyakit segera mungkin unuk menggantinya dengan tanaman baru yang sudah disiapkan di semenjak dipersemaian. Kemudian lakukan pernyiangan secara teratur, dan usahakan agar sekitar bedengan terbebas dari tanaman pengganggu dan hama, agar tanaman tidak terjangkit penyakit yang disebabkan tanaman pengganggu ataupun hama.

  • Pemupukan dan Pengendalian Hama

Lakukan pemupukan dengan pupuk pelengkap berupa pupuk organik ataupun pupuk organik cair yang disiramkan ke tanah ataupun disemprotkan kedaun, ini untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama diakukan secara terpadu yaitu dengan kontrol yang baik, jika tanaman terjangkit oleh hama dan penyakit maka usahakn jangan menggunakan pestisida berbahan kimia, gunakan pestisida nabati yang aman untuk sawi sehingga sawi bisa dikonsumsi secara aman hingga panen nanti.



D. Panen dan pasca panen

Panen dilakukan pada umur 40-50 hari dari semai, lakukan panen sesegera mungkin dan langsung dibawa (hasil panen) ketempat teduh agar tidak mudah layu kemudian bersihkan dengan membuang tanah yang terdapat pada akar sawi, lakukan penyortiran sawi antara yang bagus dengan yang cacat, kemudian percikan air secukupnya sebelum akhirnya dijual ke pasar atau ke pengepul.


Cara Budidaya Jangkrik Untuk Pemula Dengan Baik Dan Benar

Cara Budidaya Jangkrik Untuk Pemula - Usaha budidaya jangkrik masih sangat diminati, permintaan jangkrik terus berkembang, banyak manfaat dari jangkrik, jangkrik digunakan sebagai pakan ikan dan juga pakan burung hias, sementara penyuka burung hias semakin berkembang dan banyak.



Peluang usaha budidaya jangkrik sangat mudah dilakukan, hanya dengan beberapa alat sederhana dan persiapan yang sederhana maka budidaya jangrik bisa langsung dilaksanakan.

Cara Beternak Jangkrik Dengan Mudah

Sebelum kita melakukan budidaya jangkrik tentunya ada beberapa hal yang perlu disiapkan.

  • Tahap Persiapan Kandang : Cara Membuat Kandang Jangkrik

Kandang jangkrik terbuat dari kayu yang dibentuk kotak persegi panjang. untuk tahap pembuatannya siapkan dulu beberapa perangkatnya diantaranya adalah:

  • Triplek 250 x 110 2 lembar
  • Kayu Kaso untuk rangka dan kaki-kaki
  • Lakban
  • Paku atau bisa menggunakan skrup
  • Ram Kawat menghindari hewan predator masuk ke kandang
Buatlah kandang jangkrik berbentuk kotak memanjang dengan memberikan kaki-kaki, kemudian buat penutup dengan menggunakan ram kawat, dengan ukuran tinggi 25-55 cm, lebar 50-100 cm dan panjang 110-200 cm, lapisi permukaan kandang dengan menggunakan lakban, kemudian kaki kaki diberi tatakan yang diisi air. Pembuatan kandang untuk lebih detail lihat gambar.

Sebaiknya membuat 2 kandang jangkrik, kandang pertama untuk pembibitan dan kandang yang lain untuk pembesaran jangkrik. 
  
  • Proses Pembibitan Jangkrik
Dalam melakukan pembibitan ada beberapa catatan yang penting, diantaranya adalah:


1.     Bibit jangkrik yang bagus sebaiknya bibit yang dari alam, dengan melakukan perburuan jangrik alam dan kemudian menyeleksinya, hal ini dikarenakan bibit dari alam lebih bagus, sehat dan gesit.
2.     Pilihlah bubut yang sehat dan lengkap, artinya bibit yang lengkap dan berukuran panjang sungutnya atau antenanya, kakikakinya dan sayapnya.
3.     Pada proses perkawinan sebaiknya memberikan makan berupa makanan yang mengandung protein seperti bekatul jagung, bubuk ikan, telur bebek dan lain sebagainya.
4.     Berikan juga vitamin buat jangkrik, bisa dibeli di toko pertanian atau peternakan.
5.     Jangkrik akan bertelur pada pasir-pasir, jadi sebaiknya berikan gundukan pasir-pasir pada kandang yang dikhususkan untuk pembibitan.
6.     Telur akan menetas dalam waktu kurang lebih 4-6 hari, setelah menetas, lakukan pemisahan atau penyortiran, pisahkan anakan jangkrik pada kandang yang lain.
  • Proses Pemeliharaan Jangkrik
Pemeliharaan jangkrik bisa dikatakan relatif mudah, hanya intens pada pengontrolan dan pemberian makanan jangkrik. Hal lain yang harus dilakukan adalah membuat kandang layaknya seperti pada habitatnya, yaitu dengan cara memasukan dedaunan, lebih baik menggunakan klit batang pisang, atau bisa menggunakan bekas wadah telur.

Pemberian makanan yang mengandung protein juga sangat penting, ini mengatasi terjadinya kanibalisme pada jangkrik, sehingga jangkrik anakan tidak dimakan oleh jangkrik yang lebih besar.


Budidaya Pertanian Organik

Budidaya Pertanian dengan pola organik saat ini semakin berkembang dan semakin dibutuhkan, banyak alasan, diantaranya adalah: nilai ekonomis dari hasil panen akan lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian pola konvensional, selain itu, dengan pola pertanian organik, ini akan memperbaiki struktur tanah, yang selama ini dirusak oleh pola pertanian konvensional yang menggunkan pupuk kimia dan pestisida berbahan aktif. Dan banyak hal lain yang menyebabkan pertanian organik seiiring waktu mulai digemari.

budidaya pertanian organik
budidaya pertanian organik


Beberapa penjelasan tentang betapa pentingnya petani menggunakan pola pertanian organik didapatkan dari sumber terpercaya, akan dibahas selanjutnya, sebelumnya, kita mengenal terlebih dahulu, apasih pertanian organik itu?

Pengertian Pertanian Organik

Menurut sumber Jurnal Pertanian Organik : Pertanian organik adalag sistem manajemen produksi yang bertujuan untuk produksi yang sehat dengan menghindari penggunaan kimia berbahan aktif dalam hal ini pupuk kimia maupun pestisida kimia untuk menghindari pencemaran udara tanah dan air juga hasil produksi pertanian pada khususnya. selain itu, pertanian organik juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam yang terlibat langsung dalam proses produksi. 

Jadi, intinya adalah pertanian organik, sangat bergantung pada keseimbangan alam, dan tidak bergantung pada pupuk ataupun pestisida berbahan kimia aktif yang sebenarnya bisa merusak keseimbangan alam dan ekosistem.

Selanjutnya dijelaskan dalam Situs Informasi Pertanian Organik Terlengkap, Sistem pertanian organik adalah dengan cara mengindari penggunaan sarana pertanian yang berbahan kimia aktif, dan mengguanakan sarana pertanian baik pupuk ataupun pestisida dari organik. Secara garis besar penerapan Sistem pertanian organik dapat disimpulkan adalah:
  • Produksi pertanian dan sarana produksi pertanian menggunakan bahan organik untuk kesehatan tanaman.
  • Tidak menggunakan bahan kimia dalam sarana produksi pertanian
  • Menggunakan pupuk organik dan pestisida organik


Manfaat Pertanian Organik

Selanjutnya, dijelaskan apa saja manfaat dari pola pertanian organik, sehingga pertanian organik begitu penting dan mengambil peranan dalam keseimbangan alam dan ekosistem. Berikut ini penjelasannya.

Sistem pertanian organik memberikan beberapa manfaaat diantaranya adalah:
  • Tanaman menjadi sehat, bebas dari bahan kimia aktif, residu, baik dari akibat oleh pestisida ataupun pemupukan.
  • Hasil produksi akan lebih sehat.
  • Menjadikan pertanian yang mampu menjaga kelestarian alam dan menjaga keseimbangan ekosistem.


Cara Beternak Belut Dalam Drum

Budidaya Belut saat ini merupakan budidaya yang banyak digemari, karena potensi pendapatan ekonomi dari belut begitu bernilai tinggi, bayangkan, dari rumah makan kecil-kecilan hingga rumahmakan mewah menyediakan menu belut, selain nilai gizinya yang tinggi belut juga bisa dimasak kedalam berbagai menu dengan rasa yang cukup gurih. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara budidaya belut yang baik dengan media drum.


Cara Beternak Belut Dalam Drum

Sebelum berlanjut ketahapan berikutnya sebaiknya siapkan dulu beberapa perlengkapan dibawah ini:
1. Drum, Usahakan dengan menggunakan drum yang terbuat dari plastik
2. Paralon besar
3. Kawat Kasa
4. Bak besar untuk menampung air
5. Ember
6. Cangkul 
7. Baskom
8. Jerigen

Setelah Alat-alat diatas sudah dipersiapkan, maka selanjutnya adalah bagaimana mempelajari teknik beternak belut didalam drum.

  • Persiapan Media

Persiapan media merupakan hal yang penting, dalam hal ini cara ternak belut dalam drum membutuhkan media diantaranya adalah drum, tanah dan instan bokashi yang sudah diolah terlebih dahulu.

Gunakan Drum yang terbuat dari plastik lebih bagus jikapun menggunakan drum yang terbuat dari kaleng maka bersihkan terlebih dahulu dari karat sehingga ini tidak menyebabkan kontaminasi terhadap tanah sehingga mengakibatkan belut mati keracunan. Lakukan Pemotongan drum secara horizontal, namun potong setngah dari diamterenya, sehingga drum bisa menampung 200 liter air atu media.  Seterti pada gambar!




Setelah itu siapkan media tanah yang tidak berpasir dan juga tidak terlalu liat, artinya, gunakan tanah yang gembur dan subur seperti tanah sawah. Tahapan memasukan media kedalam drum yang harus dilakukan sebagai berikut.

Masukan media tanah kedalam drum sehingga memenuhi ketinggian 30-40 cm kemudian aduk tanah tersebut dengan merata, kontrol kadar yang ada jangan sampai kurang ataupun berlebihan.

Kemudian masukan EM 4 sekitar 4-5 botol kedalam adukan tanah dalam drum Kemudian aduk sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lebih lembut dan gembur dan lebih subur.

Kemudian masukan bokashi sebanyak 40 kg untuk drum isi 200 liter, aduk secara merata, untuk pembuatan bokashi silahkan baca artikel ini : Cara Pembuatan Pupuk Bokashi.

Setelah diaduk secara merata kemudian masukan air hingga ketinggian 5 cm diamkan selama seminggu, hingga terdapat plankton atau cacing mulai terlihat dalam media, Buang air yang menggenang dan ganti dengan air yang lain, jika perlu masukan tanaman air seperti eceng gondong dan ganggang, ataupun masukan ikan kecil kedalam air. Setelah 2 hari maka media siap di masuki oleh belut.

  • Proses Ternak Belut

Masukan bibit belut yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk drum berisi 200 liter yaitu sebanyak 2 kg bibit belut atau berkisar antara 160 sampai 200 ekor belut, ini mengantisipasi kepadatan belut yang nantinya mengakibatkan kematian pada belut. 

  • Perawatan

Melakukan perawatan ternak belut dalam drum lebih mudah dilakukan, terutama dalam pemantauan dan pemberian makan, namun meskipun demikina belut yang diternak harus tetap dirawat dengan baik.

  • Pemberian Makanan.

Pakan belut berupa cacing, kecebong, ikan-ikan kecil bisa juga menggunakan cacahan keong dan bekicot, lakukan pemberian makanan secukupnya seperti halnya belut alam dan dilakukan pada sore hari. sehingga makanan bisa dimakan pada sore dan malam hari.

  • Penggantian Air.

Lakukan penggantian air dengan teratur, dengan cara mengganti dan membuang air yang sudah tergenang dengan mengalirkan air yang baru, selama seminggu sekali, selain itu berikan tanaman air agar ekosistem yang ada dalam drum terus terjaga. Pemberian tanaman air ini juga agar melindungi media dan belut dari panas matahari secara langsung. Sesekali berikan EM 4 kedalam media dan aduk secara hati-hati.

  • Panen 

Panen belut dalam drumbisa dilakukan setelah 3-4 bulan masa budidaya, sebelumnya lakukan survei pasar, perhatikan permintaan pasar dan lakukan pemanen dengan menyesuaikan permintaan pasar secara ukuran dan jenis belut.